Mau ROOT ? Simak dulu 7 Bahaya Root Android
Hai sobat, pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang “ROOT”. Sebenarnya sudah banyak artikel terkait rooting di pencarian google, namun karena beberapa kali saya melihat di beberapa kolom komentar banyak pembaca yang tidak puas.
Jadi kali ini saya akan membagikan informasi terkait “rooting android”. Mulai dari pengertiannya, manfaat, dan efek atau sisi negatif dari rooting itu sendiri. Namun tidak semuanya saya jelaskan pada artikel ini, saya akan membaginya menjadi 2 atau 3 artikel. Langsung saja kita ke pembahasnnya.
Pendahuluan
Sejak pertama kali dikembangkan, Sistem Operasi Android memang dikenal sebagai sistem operasi yang “Open Source”. Open source disini dapat dimaknai sebagai sistem yang fleksibel dan terbuka. Oleh karena itu, Android mudah dikembangkan dan dikustomisasi oleh penggunanya.
Dengan melakukan rooting pada Androidmu, maka kamu bisa mendapatkan banyak keuntungan root. Tapi, tahukah kamu bahwa sebenarnya kamu tidak harus melakukan “root” pada Android?
Alasan Kenapa Tidak Harus Melakukan Root Android
Rooting Android sangat bermanfaat dan sangat disarankan bagi kamu yang memiliki Android dengan fitur terbatas, sebab dengan melakukan rooting pada Android kamu, kamu bisa bisa menambahkan banyak fitur lain.Tetapi, proses rooting sendiri dapat beresiko menghilangkan garansi smartphone kamu loh! Kalian tahukan bahwa garansi ada syarat dan ketentuannya? Dan salah satunya tidak melakukan rooting pada android kamu. Selain itu, ada banyak lagi alasan kenapa kamu tidak harus melakukan rooting smartphone Android kamu.
Pada kesempatan ini Saya akan memberitahukan 7 Bahaya Rooting Android yang harus kamu tahu sebelum melakukan rooting. Agar apa,? Agar kamu lebih mempertimbangkan sisi manfaat yang kamu peroleh dan resiko yang menyertainya. Langsung saja kita ke pembahasannya!!
7 Bahaya Rooting pada Android yang wajib kamu ketahui
1. Celah Keamanan Semakin Besar
serangan hacker |
Salah satu kelemahan Android yang membuat orang lebih menyukai iPhone adalah karena Android masih dianggap rentan terhadap bahaya virus atau serangan hacker. Nah, dengan melakukan rooting Android, itu akan membuat smartphone kamu menjadi semakin rawan terhadap ancaman hacker.
Karena pada saat proses rooting berarti kamu secara tidak langsung memperbolehkan smartphone kamu untuk disisipi sistem dari luar. Jika kamu saja yang masih awam bisa, maka hacker pasti jauh lebih hebat kan??
2. Memori Smartphone Sudah Semakin Besar
Dengan melakukan rooting, kamu bisa leluasa membuat partisi memori tambahan untuk memperluas memori internal smartphone kamu. Yakni dengan membuat memori custom (swap memori), pengguna yang memiliki RAM kecil bisa membuat partisi untuk RAM virtual.
Nah, di era smartphone dengan RAM besar dan memori internal yang lega sekarang ini, yakinkah kamu masih merasa perlu melakukan rooting Android?
Sekarang smartphone murah dengan RAM 2 GB sudah banyak dijual belikan, RAM 4 GB juga sudah menjadi standar baru, dan smartphone dengan RAM 6 GB pun sudah mulai dihadirkan oleh produsen smartphone.
Memori internal 32 GB pun seolah sudah menjadi standar smartphone keluaran anyar. Dan sekarang memori internal 64 GB dan diatasnya juga sudah dijadikan jurus pamungkas untuk penjualan produk.
3. ROM Bawaan, Sudah Makin Stabil
Kebanyakan dari orang yang malakukan rooting karena ROM bawaan dirasa kurang stabil dan kurang lengkap, oleh karena itu banyak pengguna Android melakukan rooting dengan alasan agar bisa memasukkan custom ROM di smartphone nya.
Dulu sih saat masih Android Kitkat memang terbukti dan diakui, tapi sekarang setelah ada Android Lollipop dan Android Marshmellow, atau bahkan Android terbaru Oreo, rasanya hal itu sudah tidak diperlukan lagi.
Tetapi, tidak sedikit pula yang melakukan rooting Android karena ingin menghemat RAM atau menghemat baterai. Sadar akan kelemahannya, Google sudah menghadirkan fitur RAM Management dan Doze di Android Marshmallow.
4. Masalah Update Sistem
update bermasalah |
Setelah Android kamu di root, kamu bisa mulai melakukan berbagai akses istimewa, seperti menghapus bloatware atau aplikasi bawaan. Tapi sebagai gantinya, sistem akan menolak untuk proses update OS secara OTA. Meskipun kamu mendapatkan notifikasi update, saat dilakukan proses update pasti akan ditolak oleh sistem karena kamu terdeteksi telah menghapus sistem bawaan atau Bloatware.
Tapi hal tersebut bisa kamu akali dengan tidak menghapus aplikasi bawaan tersebut. Atau kamu harus mendownload ulang semua aplikasi bawaan yang telah kamu hapus, sebelum melakukan update sistem.
5. Rooting Berbahaya Bagi Pemula
Di balik segala kemudahan akses yang ditawarkan pada proses rooting Android, ada bahaya atau efek samping yang mengancam jika kamu gagal melakukan prosesnya. Bagi kamu yang pemula dan masih awam dengan gadged, sebaiknya jangan root Android kamu jika tidak ingin masalah yang lebih besar timbul.
Tetapi kamu bisa meminta pada orang ahli atau dalam hal tersebut, jika kamu keukeh ingin melakukan Rooting Adndroid. Agar resiko kerusakan seperti stock booting atau bahkan hard brick bisa diminimalisir, karena ditangani oleh orang yang memang mengerti akan rooting.
6. Trade-In
Program trade-in atau tukar tambah. Misalnya kamu punya Handphone Samsung J2 Prime dan ingin melakukan tukar tambah dengan Handphone samsung keluaran terbaru, maka besar kemungkinan Handphone lama kamu tidak bisa diikutkan program trade-in. Bukan tidak mungkin jika Trade-In akan menjadi program rutin Samsung dan Produk Handphone lainnya.
7. Garansi Hilang
Seperti yang Saya bilang sebelumnya, dengan melakukan rooting Android, maka garansi smartphone kamu akan hilang. Karena hal tersebut dinggap telah melanggaran syarat dan ketentuan garansi. Rugi kan kalo kamu harus kehilangan garansi? Padahal dengan adanya garansi, smartphone kamu bisa digantikan dengan yang baru jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Semisal layar retak, layar tidak responsif, atau masalah lainnya terjadi pada smartphone kamu, maka kamu tidak bisa melakukan klaim garansi jika smartphone kamu sudah di-root.
Penutup
Sebenarnya meski sudah di-root, Android kamu bisa kembali di-unroot, tapi sekarang pabrik sudah sering tertipu oleh kalian yang curang, hehe. Dan kini mereka belajar dari kesalahannya dan sekarang memiliki sistem untuk mengetahui apakah Android kamu sudah pernah di-root atau memang belum. Jadi gagal deh nipunya! hahaha
Yak itu tadi merupakan pembahasan terkait efek negatif dari “root”. Jika dirasa artikel ini bermanfaat, kalian dapat membagikannya pada teman kalian agar juga bermanfat bagi banyak orang. Satu lagi pesan dari saya.
Jangan lupa tetap di rumah dan lakukan polah hidup sehat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Karena dengan tetap dirumah dan selalu melakukan pola hidup sehat, kalian telah berpartisipasi dalam peperangan melawan covid-19 #dirumahaja #dirumahtetapprodukif
Comments
Post a Comment